Tuesday, January 5, 2010

Rock Climbing

ROCK CLIMBING
Oleh: Wahyu Daniel

Pendahuluan
Pada dasarnya climbing adalah suatu teknik memanjat tebing batu atau es
dengan memanfaatkan cacat batuan
dan es pada tebing tersebut. Secara garis besar ada dua macam jenis climbing
yakni:

1. Rock climbing : pemanjatan pada tebing batu atau karang.
2. Snow and ice climbing : pemanjatan pada tebing es dan salju dimana
diperlukan peralatan khusus seperti ice
axe, ice screw, crampon, dll.
Dalam uraian ini hanya rock climbing yang akan dibicarakan lebih lanjut.
Peralatan Pemanjatan
Tali (Rope)
Fungsi utama tali adalah sebagai pengaman apabila pemanjat terjatuh. Panjang
standar tali yang biasa digunakan
adalah 50 m, yang memungkinkan leader (pemanjat pertama) dan belayer
(pengaman) masih dapat saling
berkomunikasi. Tali yang digunakan dalam rock climbing terdiri dari dua
macam, yakni : Hawserlaid dan kernmantel.
Hawserlaid terdiri dari serat – serat sintetis halus yang dipilin menjadi
tiga bagian dengan daya lentur mencapai 40
% sedang kernmantel terdiri dari dua bagian inti dan jaket dengan kelenturan
sampai 20 %. Berdasarkan kemampuan
lenturnya, ada dua macam kernmantel, yakni :
q Statik rope, kelenturan 2 – 5 % pada berat maksimum yang diberikan.
Sifatnya kaku, umumnya berwarna
putih atau hijau digunakan untuk rappelling.
q Dynamic rope, kelenturan 5 – 20 % pada berat maksimum yang diberikan.
Sifatnya lentur dan berwarna
mencolok.
Yang berhubungan erat dengan tali pada pendakian adalah penggunaan simpul.
Simpul yang digunakan harus
mudah dibuat, cepat untuk dikuasai, aman, kuat, dan mudah dibuka kembali.
Carabiner
Yang baik adalah yang terbuat dari alumunium alloy yang ringan tapi
mempunyai kekuatan tinggi. UIAA ( Union
Internationale des Assosiations d’alpinime) memberikan ketentuan untuk
carabiner

No comments: